Sabda Nabi s.a.w : "Sentiasa doa dimustajabkan untuk seorang hamba Allah
selagi mana dia tidak berdoa untuk membuat sesuatu dosa, atau
memutuskan silaturrahim, selagi dia tidak tergopah-gapah. Ditanya
baginda : Apa itu tergopoh-gapah ?. Sabda baginda : Apabila dia berkata :
aku telah pun berdoa ! aku telah pun berdoa !, tetapi aku tidak
dimustajabkan untukku, lalu dia berhenti dan meninggalkan doa". (Riwayat
Muslim).
Sabda Nabi s.a.w : “Tiada seorang muslim yang berdoa dengan suatu doa
yang tiada dalamnya dosa, atau memutuskan silaturahim melainkan Allah
akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: samada
disegerakan kemakbulannya, atau disimpan untuk diberikan pada hari
akhirat, ataupun dijauhkan keburukan yang sepadan dengannya”. (Riwayat
Ahmad, Al-Bazzar dan Abu Ya’la)
Allah berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan
(dengan suara) yang perlahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada
orang-orang yang melampaui batas”. (Surah al-‘Araf, 55).
Allah berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Ku perkenankan
doamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari menyembah-Ku akan
masuk neraka Jahanam dalam keadaan yang hina”. (Al Mukmin : Ayat 60)
Sabda Nabi s.a.w: “Berdoalah kamu kepada Allah dalam keadaan kamu yakin
dengan kemustajabannya. Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak menerima
doa dari hati yang lalai” (Riwayat al-Tirmizi)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan