Khamis, 1 November 2012

Berdoa

Sabda Nabi s.a.w : "Sentiasa doa dimustajabkan untuk seorang hamba Allah selagi mana dia tidak berdoa untuk membuat sesuatu dosa, atau memutuskan silaturrahim, selagi dia tidak tergopah-gapah. Ditanya baginda : Apa itu tergopoh-gapah ?. Sabda baginda : Apabila dia berkata : aku telah pun berdoa ! aku telah pun berdoa !, tetapi aku tidak dimustajabkan untukku, lalu dia berhenti dan meninggalkan doa". (Riwayat Muslim).

Sabda Nabi s.a.w : “Tiada seorang muslim yang berdoa dengan suatu doa yang tiada dalamnya dosa, atau memutuskan silaturahim melainkan Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga perkara: samada disegerakan kemakbulannya, atau disimpan untuk diberikan pada hari akhirat, ataupun dijauhkan keburukan yang sepadan dengannya”. (Riwayat Ahmad, Al-Bazzar dan Abu Ya’la)

Allah berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) yang perlahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas”. (Surah al-‘Araf, 55).

Allah berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Ku perkenankan doamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan yang hina”. (Al Mukmin : Ayat 60)

Sabda Nabi s.a.w: “Berdoalah kamu kepada Allah dalam keadaan kamu yakin dengan kemustajabannya. Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak menerima doa dari hati yang lalai” (Riwayat al-Tirmizi)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan